Pada periode Kekaisaran Bizantium dan setelah penaklukan Muslim, nama "Palestina" digunakan untuk wilayah yang meliputi Israel, Yordania, dan sebagian Suriah. Nama ini tetap digunakan dalam administrasi Ottoman, meskipun tidak menjadi penunjukan resmi, dan wilayah tersebut sering disebut sebagai Suriah Selatan oleh penduduk lokal.
Selama masa Mandat Inggris di Palestina (1917-1948), nama "Palestina" semakin dikenal dan digunakan oleh media internasional untuk menggambarkan wilayah tersebut, meskipun awalnya lebih sering merujuk pada orang Yahudi di kawasan itu. Namun, seiring berjalannya waktu, identitas Palestina mulai berkembang, terutama setelah Perang Dunia I dan pembentukan negara-negara Arab.
(Rahman Asmardika)