JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto buka suara soal bentrok anggota Resimen Artileri Pertahanan Udara 2/Sisingamangaraja (Menarhanud 2/SSM) dengan sekelompok ormas di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Agus menegaskan tak segan-segan memberikan hukuman keanggotaan jika terbukti berbuat onar.
Adapun dalam kasus ini, Panglima TNI mulanya menyampaikan, jika ada anggota yang berprestasi dia tak pelit untuk memberikan penghargaan ataupun hadiah. Bahkan prajurit berprestasi ini bisa saja dikirim ke luar negeri.
"Tadi saya bilang kalau prajurit yang berprestasi kita akan kasih reward reward, kita akan kasih sekolah, mungkin mendahului dari teman-temannya kemudian juga mungkin bisa di, melaksanakan operasi ke luar negeri, reward-nya seperti itu," kata Agus usai Rapim TNI 2025, di Gor Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).
Namun jika anggota melakukan kesalahan yang melanggar peraturan, tentunya hukum siap menanti prajurit tersebut. Akan tetapi dalam kasus Deli Serdang ini, dia tak merinci hukuman apa yang akan diterima para prajurit tersebut.
"Dan kalau yang melanggar seperti (kasus Deli Serdang) tadi itu ya kita kasih punishment," tegas jenderal Kopassus bintang empat tersebut.
Sekadar informasi, kasus Deli Serdang bermula saat Praka DS melintas dan berpapasan dengan tiga pemuda bermotor trail berknalpot brong yang menggeber-geber kendaraan di sampingnya. Merasa terganggu, ia mengikuti mereka hingga ke warung yang diduga menjadi tempat berkumpul Ormas.
Saat DS menegur, terjadi cekcok hingga sekitar sepuluh orang mengeroyoknya. Ia mengalami luka akibat pukulan kayu di wajah dan punggung, lalu melarikan diri ke kebun sawit dan meminta bantuan lewat grup WhatsApp rekan-rekannya.
Namun tak lama setelah kejadian, personel Menarhanud 2/SSM TNI AD tiba di lokasi, namun para pelaku sudah melarikan diri. Dalam upaya pencarian, ditemukan sejumlah barang bukti di sekitar lokasi, termasuk narkoba, alat hisap sabu, sisa sabu dalam plastik, serta timbangan elektrik. Insiden ini juga mengakibatkan kerusakan pada satu unit mobil dan tiga sepeda motor yang diduga terkait dengan aktivitas di tempat tersebut.
Adapun, kesalahpahaman yang sempat memicu ketegangan ini akhirnya menemukan titik terang setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan masalah secara damai.