Selain bidang pendidikan, dalam pertemuan tersebut, Presiden juga menyampaikan rencana pendirian 70 ribu koperasi desa yang akan berfungsi sebagai outlet sembako, obat-obatan, dan klinik kesehatan.
“Beliau menyampaikan bahwa kalau dulu Rp1 miliar 1 desa, sekarang 1 desa itu bisa Rp7 miliar. Ada dana dari Rp1 miliar dan MBG itu Rp6 miliar. Jadi betapa besar anggaran untuk desa sekarang,” ucap Wamendagri.
Kepala Negara turut menegaskan bahwa program-program prioritas pemerintah harus berjalan tanpa keraguan. Kritik yang ada merupakan bagian dari upaya memperbaiki kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
“Kritikan wajar, kritikan membuat kita menjadi semakin cermat dan waspada. Tetapi kita semua sudah on the track lah kira-kira oleh Bapak Presiden,” lanjutnya.
Di samping itu, Presiden juga menegaskan komitmennya dalam memberantas korupsi dengan mendorong penegakkan hukum yang lebih tegas terhadap para pelaku.
“Beliau menyatakan kegeramannya atas orang-orang, oknum-oknum yang masih keterlaluan ya, sudah diperingatkan tapi masih saja ada gitu ya, yang mencuri uang rakyat, sehingga begitu. Lebih baik ratusan triliun itu digunakan untuk makan bergizi, untuk pendidikan, kesehatan,” imbuhnya.
Rapat terbatas pada hari ini juga menjadi momentum penguatan kerja sama jajaran kabinet Merah Putih. Presiden pun terus memotivasi jajarannya untuk fokus pada pencapaian dan memastikan bahwa program prioritas berjalan sesuai rencana.
“Konsolidasi tiada henti menurut kami, konsolidasi tiada henti. Kalau dibilang ada pesan khusus ya tidak juga. Tapi ini cara beliau membangun kebersamaan tadi dan bahkan beliau berkeliling, menyelami semua orang yang ada, setiap meja beliau datang,” tandas Bima Arya.
(Puteranegara Batubara)