BANDUNG BARAT - Hujan deras mengguyur kawasan Bandung Raya, baik Kota/Kabupaten Bandung, Cimahi, maupun Bandung Barat, Sabtu (14/3/2025). Sejumlah kawasan terendam banjir, yang terparah adalah Kampung Guhamulya RT 01/RW14, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di kawasan ini, 25 rumah warga teredam banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Bencana banjir ini memaksa 50 Kepala Keluarga (KK) atau 200 jiwa mengungsi.
"Sebanyak 25 rumah warga terendam. Saat ini, 50 KK terdiri atas 200 jiwa mengungsi. Bencana banjir ini tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Meidi.
Meidi menyatakan, saat ini, petugas BPBD dan instansi terkait tengah melakukan penangangan dan evakuasi warga yang terdampak banjir.
Selain Cipatat, banjir cileuncang juga merendam terowongan Flyover Padalarang, KBB dan Flyover Cimindi, Kota Cimahi. Arus lalu lintas di kawasan ini lumpuh total.
Ketinggian banjir di dua lokasi itu, mencapai lebih dari 50 sentimeter sehingga kendaraan baik motor maupun mobil tidak dapat melintas. Pengendara motor yang nekat menerobos banjir harus menanggung risiko kendaraannya mogok.
Video amatir berisi rekaman banjir di kawasan Flyover Padalarang dan Cimindi viral di media sosial. Dalam video terlihat, satu unit mobil terendam banjir dan mogok.
Sementara, banjir cileuncang (genangan sementara) juga melanda sejumlah titik di Kota Bandung. Banjir cileuncang seperti biasa merendam Jalan Leuwipanjang, Cibaduyut, Kopo, Pasteur, dan Pagarsih. Namun, air banjir cileuncang cepat surut hanya dalam waktu kurang dari 1 jam.
Banjir cileuncang cukup parah merendam Jalan Nangkasuni, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, belakang SMPN 40 Kota Bandung. Kemudian, Jalan Linggawastu, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan.
Walaupun air cukup tinggi meredam dua kawasan tersebut, tapi tidak ada warga yang mengungsi. Seperti biasa, banjir cepat surut dalam waktu 1 hingga 2 jam.
(Arief Setyadi )