Yanno mewakili Apropi menyatakan sepakat dengan pernyataan Dedi Mulyadi. Ia merasa pemerintah perlu berupaya untuk menghadirkan pestisida yang bermutu dengan harga lebih terjangkau bagi industri pertanian Indonesia.
"Sebagian besar pestisida Indonesia masih impor, sehingga harga dan ketersediaannya di tentukan oleh negara produsen," sambungnya.
Yanno menambahkan, Apropi selaku asosiasi produsen pestisida dalam negeri meminta campur tangan dan dukungan pemerintah agar Indonesia tidak bergantung pada pestisida impor.
"Di Jawa Barat ada 4 pabrik pestisida milik anggota APROPI, mudah-mudahan bisa bekerja sama dengan Pak KDM (Dedi Mulyadi) untuk menghasilkan pestisida yang efektif, efisien, aman bagi penguna, aman bagi konsumen hasil pertanian, dan aman bagi lingkungan," kata Yanno.
"APROPI mendukung gerakan swasembada pangan Bapak Presiden 1000 (seribu) persen," sambungnya.
(Awaludin)