JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengaku, pihaknya telah memblokir lebih dari 1 juta konten judi online (judol). Pemblokiran dilakukan sejak Kabinet Merah dilantik oleh Putih Presiden Prabowk Subianto pada Oktober 2024.
"Kami ditugaskan yaitu 21 Oktober sampai awal Mei 2025, kita mencatat ada 1.335.000 lebih konten yang di-take down," ucap Meutya saat memberi sambutan di acara Program Monitoring Berbasis Resiko (Promensisko) 2025 TPPU dan TPPT Dari Tindak Pidana Siber yang digelar oleh PPATK secara daring, Kamis (8/5/2025).
Dari jumlah itu, Meutya mengatakan, mayoritas konten yang diblokir bermuatan judol. "Di antaranya 1,2 juta lebih konten situs judi online, kemudian 132.000 dari platform media sosial," terang Meutya.
Kendati demikian, mantan Ketua Komisi I DPR RI ini mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Ia menyebut, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan platform media sosial untuk memblokir konten.
"Jadi kami tidak dapat langsung take down. Nah kecepatan komunikasi dengan platform ini mungkin nanti Pak Dirjen, beliau selalu, jadi kami juga dalam seminggu itu sering sekali bertemu dengan platform-platform yang memasukan konten judi online karena merasa bahwa kebijakan pusatnya itu tidak melarang judi online," ujar Meutya.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan, pihaknya akan meminta platform media sosial untuk cepat melakukan pemblokiran konten judol. Namun, ia berkata, kecepatan pemblokiran tergantung dari platform media sosial.
"Tapi sekali lagi ini juga amat bergantung kepada platform media sosial yang terus kita berikan teguran keras, karena kadang-kadang ini bukan hanya yang seliweran, tapi dalam bentuk iklan yang sah di platform itu yang terkait dengan judi," ucap Meutya.
"Jadi itu ada PR kita satu untuk juga melakukan penegakan atau kerja sama yang juga kuat dengan para platform media sosial, terutama yang besar-besar," pungkasnya.
(Puteranegara Batubara)