Dia juga menyoroti pentingnya memastikan infrastruktur pejalan kaki memadai dari titik transportasi umum ke area CFN. Ia mengingatkan agar tidak ada “bottle neck” yang memaksa pejalan kaki berjalan di badan jalan yang masih digunakan kendaraan bermotor.
“Evaluasi jalur pejalan kaki penting, terutama dari stasiun atau halte ke titik CFN. Kita ingin ruang publik yang ramah bagi semua, bukan sekadar menutup jalan lalu membiarkan warga bingung aksesnya,” tambahnya.
Pihaknya juga menekankan perlunya sosialisasi intensif kepada pengemudi ojek online (ojol) untuk mencegah konflik dan pelanggaran aturan area CFN. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penyediaan lokasi penjemputan dan pengantaran (drop-off/pick-up) yang terintegrasi dengan sistem aplikasi.