Analisis Badan Geologi soal Tanah Bergerak di Purwakarta, Terjadi saat Curah Hujan di Atas Normal

Agus Warsudi, Jurnalis
Sabtu 21 Juni 2025 01:03 WIB
Analisis Badan Geologi soal Tanah Bergerak di Purwakarta, Terjadi saat Curah Hujan di Atas Normal (Foto : Istimewa)
Share :

Wafid mengatakan, berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah dan Peta Prakiraan Wilayah, tanah bergerak yang terjadi pada Mei 2025, daerah bencana berada pada zona gerakan tanah menengah-tinggi.

"Artinya, daerah ini memiliki potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi tanah bergerak. Di zona ini dapat terjadi tanah bergerak jika curah hujan di atas normal, terutama di daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir (jurang), tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan, dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali," ucap Wafid.

Kepala Badan Geologi menyatakan, tanah bergerak di Kecamatan Sukatani berjenis longsoran nendatan dengan bidang gelincir melengkung (rotational). Tipe ini bergerak lambat saat baru mulai bergerak namun akan berulang dan berpotensi bergerak lebih cepat.

Gawir mahkota memiliki tinggi 10 meter disertai sejumlah gawir minor di tubuh longsorannya. Gawir di ujung longsoran memiliki tinggi 20 meter dengan kemiringan 30 derajat, sementara di kaki longsoran terjadi lendutan (bulging) dengan tinggi mencapai 3 meter pada lahan sawah lebih landai.

"Arah gerak longsoran N25°E, lebar 220 meter dan panjang landaian mencapai 280 meter. Jarak terdekat antara lokasi bencana dengan obyek vital Tol Cipularang sekitar 600 meter ke arah barat," ujarnya.

Data dari BPBD Kabupaten Purwakarta dan peninjauan lapangan, dampak bencana tanah bergerak hingga Selasa 17 Juni 2025 Pukul 17.55 WIB mengakibatkan 69 rumah rusak, satu tempat ibadah rusak, 86 Kepala Keluarga (KK) atau 256 jiwa mengungsi. Kemudian, satu ruas jalan antardesa terputus. Namun bencana itu tidak menimbulkan korban, baik luka maupun jiwa.

"Secara umum, penyebab tanah bergerak didominasi oleh interaksi kondisi geologi dan curah hujan," tutur Wafid.

Sedangkan faktor penyebab tanah bergerak di Sukatani, Purwakarta antara lain:

1. Karakteristik kondisi batuan berupa endapan vulkanik tua yang poros dan bersifat lepas yang menumpang di atas serpih/batulempung bersisik yang relatif kedap dan plastis saat jenuh air.

2. Adanya sejumlah lahan basah berupa kolam yang membuat air meresap hingga mencapai kontak antara endapan vulkanik tua dan serpih.

3. Kemiringan lereng yang curam.

4. Jenis vegetasi yang kurang mendukung kestabilan lereng.

5. Curah hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama sebagai pemicu. Gerakan tanah diawali interaksi akumulasi air tanah pada bidang kontak antara endapan vulkanik tua dan serpih yang menjadi bidang gelincir tanah bergerak.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya