Ia juga menegaskan bahwa Partai Perindo siap mengawal berbagai kegiatan adat di seluruh pelosok Bali, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial terhadap budaya leluhur.
"Kami tidak ingin pelestarian budaya hanya menjadi tugas tokoh adat atau pemerintah. Partai politik juga harus ambil bagian. Itu komitmen kami," tegasnya.
Prosesi Baligia ini sendiri merupakan upacara penyucian roh leluhur yang tahun ini diikuti oleh 104 puspa dari keluarga besar Puri Agung Karangasem dan masyarakat sekitar.
Tokoh adat dan Manggala Karya, AA Bagus Partha Wijaya, menyampaikan bahwa upacara ini bukan sekadar ritual, tetapi warisan budaya tak benda yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
“Warisan terbesar bagi anak cucu kita bukan harta, tapi nilai-nilai adat dan budaya. Karena itu, kami juga sedang memperkuat dokumentasi digital atas semua prosesi budaya ini,” ungkapnya.
Dengan pelibatan aktif dari berbagai pihak, termasuk partai politik seperti Perindo, prosesi Baligia kali ini tidak hanya sakral, tetapi juga menjadi contoh kolaborasi nyata dalam pelestarian budaya Nusantara.
(Awaludin)