GAZA - Lebih dari 40 ribu bayi di Gaza Palestina menderita malanutrisi akut. Nyawa mereka terancam di tengah kelaparan yang meluas di Gaza.
Kantor Media Pemerintah di Gaza menyatakan, Israel sengaja membuat warga Gaza kelaparan karena terus mencegah masuknya produk pangan pokok ke wilayah tersebut.
Pernyataan di Telegram tersebut menyebutkan, Israel terus menerapkan "kebijakan sistematis rekayasa kelaparan dan pembunuhan lambat terhadap lebih dari 2,4 juta orang di Gaza. Ini termasuk lebih dari 1,2 juta anak-anak Palestina.
Korban terbesar dari kejahatan ini adalah anak-anak dan orang sakit.
"Lebih dari 40.000 bayi (di bawah usia satu tahun) menderita malanutrisi parah, dan nyawa mereka terancam kematian bertahap," demikian pernyataan tersebut, melansir Al Jazeera, Minggu (17 Agustus 2025).
Kantor Media Pemerintah menambahkan, lebih dari 100 ribu anak dan pasien juga berada dalam situasi yang sama.
Ditegaskan, meskipun mendapat kecaman internasional, Israel terus mencegah masuknya susu formula bayi, suplemen nutrisi, dan ratusan barang penting lainnya, termasuk daging beku, ikan, keju, produk susu, serta buah dan sayuran beku, ke Gaza.
PBB menyatakan satu dari lima anak di Gaza kekurangan gizi. Puluhan ribu warga Palestina mengantre untuk mendapatkan sepiring makanan. Terkadang, itulah satu-satunya makanan mereka dalam sehari.
“Saya datang pukul 6 pagi ke dapur amal untuk mendapatkan makanan bagi anak-anak saya. Jika saya tidak mendapatkannya sekarang, saya harus kembali sore harinya untuk kesempatan lain,” ujar Zeinab Nabahan, seorang pengungsi Palestina dari kamp pengungsi Jabalia, kepada Al Jazeera.
“Anak-anak saya kelaparan hanya dengan sedikit lentil atau nasi. Mereka belum makan roti atau sarapan. Mereka menunggu saya pergi dengan apa pun yang bisa saya dapatkan dari dapur amal,” ujarnya.
Warga lain, Tayseer Naim, mengatakan, jika bukan karena “Tuhan dan dapur amal”, ia pasti sudah mati kelaparan.
"Kami datang ke sini pukul 8 pagi dan berjuang untuk mendapatkan lentil atau nasi. Kami sangat menderita. Kami pergi pada siang hari dan berjalan sekitar satu kilometer (0,6 mil)," katanya kepada Al Jazeera.
Pasukan Israel membunuh 13 warga Palestina di dekat pusat bantuan di Gaza. Sumber medis di Kompleks Medis Nasser mengatakan, setidaknya 13 warga Palestina pencari bantuan telah dibunuh oleh pasukan Israel di dekat poros Morag dan pusat distribusi bantuan di Jalur Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah total pencari bantuan yang tewas sejak 27 Mei mencapai 1.924 orang. Sementara lebih dari 14.288 orang terluka.
(Erha Aprili Ramadhoni)