Kasus Pertama Parasit Ulat Pemakan Daging pada Manusia Terdeteksi di AS

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 26 Agustus 2025 14:15 WIB
Wabah ulat sekrup Dunia Baru juga telah dikonfirmasi di Amerika Tengah dan Meksiko. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA – Kasus pertama infestasi parasit pemakan daging pada manusia telah terkonfirmasi di Amerika Serikat (AS), kata pihak berwenang. Kasus miasis cacing sekrup Dunia Baru (New World screwworm/NWS) tersebut terkonfirmasi pada tanggal 4 Agustus pada seorang pasien yang kembali ke AS dari El Salvador, demikian diungkap Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) pada Senin (25/8/2025).

Miasis NWS adalah infestasi parasit larva lalat, atau belatung, yang disebabkan oleh lalat parasit.

Hama ini terutama menyerang ternak, dan pihak berwenang menyatakan bahwa risiko terhadap kesehatan masyarakat AS saat ini "sangat rendah."

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) bekerja sama dengan Departemen Kesehatan Maryland untuk menyelidiki kasus ini.

Juru bicara HHS, Andrew Nixon, mengatakan bahwa ini adalah kasus pertama miasis NWS yang terkait dengan perjalanan pada manusia dari negara yang terdampak wabah yang teridentifikasi di AS.

Parasit yang merusak ini, yang memakan jaringan hidup, biasanya ditemukan di Amerika Selatan dan Karibia. Meskipun ada upaya untuk menghentikan penyebarannya di utara, kasus-kasus kini telah terkonfirmasi di setiap negara di Amerika Tengah, termasuk Meksiko.

Manusia, terutama yang memiliki luka terbuka, rentan terhadap infestasi dan berisiko lebih tinggi jika mereka bepergian ke wilayah tersebut atau jika mereka berada di sekitar ternak di daerah pedesaan tempat lalat berada, kata CDC.

 

Layanan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tanaman Departemen Pertanian AS (USDA) mengatakan telah bermitra dengan lembaga pertanian lainnya, departemen luar negeri, dan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menanggapi wabah ini.

"Ketika larva lalat NWS (belatung) menggali ke dalam daging hewan hidup, mereka menyebabkan kerusakan serius, bahkan seringkali fatal," menurut USDA, sebagaimana dilansir BBC. "NWS dapat menginfeksi ternak, hewan peliharaan, satwa liar, terkadang burung, dan dalam kasus yang jarang terjadi, manusia."

"Wabah belatung sekrup pada ternak dapat berdampak ekonomi yang parah, mengancam aktivitas ekonomi yang nilainya lebih dari USD 100 miliar (Rp1.624 triliun) yang terkait dengan industri sapi dan ternak, kata USDA awal bulan ini."

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya