Untuk menjembatani kesenjangan ini, China harus memperluas "peradaban ekologis"-nya ke luar perbatasannya. Ini berarti meningkatkan transparansi seputar impor komoditas, mengintegrasikan emisi terselubung ke dalam NDC-nya, dan memperjuangkan norma global yang lebih ketat tentang keanekaragaman hayati dan akuntabilitas rantai pasokan. Ujian kepemimpinan lingkungan saat ini bukanlah citra nasional, melainkan hasil global. Arah China saat ini, yang dibentuk oleh kontradiksi kebijakan dan kelalaian strategis, berisiko mengubah janji hijaunya menjadi liabilitas global.
(Rahman Asmardika)