JAKARTA – Rapat Koordinasi Evaluasi Prolegnas yang digelar Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Rabu (17/9/2025) sore memanas. Pasalnya, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima, sempat mempertanyakan kompetensi Baleg yang akan mengambil alih pembahasan RUU Pemilu.
Momen itu bermula ketika Wakil Ketua Baleg DPR RI, Ahmad Doli Kurnia, menyinggung Aria Bima yang sempat mempertanyakan mengapa pembahasan RUU Pemilu dilakukan oleh Baleg DPR RI.
"Kembali ke Komisi II, ini sekaligus menjelaskan. Pak Aria Bima waktu itu kan mengatakan, kenapa UU Pemilu dan UU Pilkada itu diambil inisiatif oleh Baleg?" ucap Doli, menirukan pertanyaan Aria Bima.
Mendengar itu, Aria Bima langsung menyambar. Ia pun meminta Baleg DPR RI menjelaskan alasan ingin membahas RUU Pemilu. Padahal, kata dia, kompetensi pembahasan RUU tersebut berada di Komisi II DPR RI.
"Apa tidak mampu Komisi II? (RUU Pemilu) ini kompetensi Komisi II, sampai tidak. Memangnya Baleg lebih kompeten untuk bicara pemilu?" tegas Aria Bima.
Menanggapi hal itu, Ahmad Doli menjelaskan bahwa pihaknya mendaftarkan RUU Pemilu pada 2025 lantaran Komisi II DPR RI justru mengusulkan pembahasan RUU tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sebagai anggota Komisi II DPR, Doli merasa bahwa RUU Pemilu merupakan hal penting, sehingga ia berupaya memasukkan RUU tersebut ke dalam Prolegnas melalui Baleg agar tidak hilang dari daftar prioritas.
"Jadi dengan segala hormat, bukan kami merasa lebih kompeten, bukan merasa lebih ini, tapi sekadar menyelamatkan supaya undang-undang ini tidak hilang, Pak," kata Doli.
Di sisi lain, ia pun mengaku senang bahwa kali ini Komisi II DPR RI kembali mengusulkan RUU Pemilu. Namun, Doli menilai RUU Pemilu tidak pernah dibahas secara langsung di Baleg maupun Komisi II, karena mekanismenya selalu menggunakan Panitia Khusus (Pansus).
"Tinggal pengusulnya saja siapa? Mau Komisi II, monggo, saya sih nggak ada masalah, toh saya juga Komisi II. Mau diusulkan di Baleg juga boleh. Tolong jangan diperdebatkan siapa yang mengusulkan, bagi saya lebih cepat ini dibahas, lebih bagus," katanya.
(Arief Setyadi )