Peninjauan tersebut menjadi momentum untuk menyatukan langkah antarinstansi dalam mengurai akar permasalahan banjir Kota Semarang. Namun demikian, penanganan di darat membutuhkan dukungan upaya mitigasi di udara, mengingat intensitas hujan yang masih tinggi di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.
Sebagai langkah pendukung, BNPB menambah satu armada pesawat dalam Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang kini beroperasi dari Bandara Adi Soemarmo, Solo. Penambahan ini memperkuat operasi serupa yang telah berjalan dari Bandara Ahmad Yani, Semarang. Operasi OMC difokuskan pada penyemaian bahan Natrium Klorida (NaCl) dan Kalsium Oksida (CaO) ke awan potensial hujan di wilayah perairan utara dan selatan Jawa, dengan tujuan mengendalikan pembentukan awan hujan sebelum mencapai daratan.
“Selain pompanisasi, kita juga melaksanakan operasi modifikasi cuaca. Dari satu pesawat sudah kita tambahkan jadi dua. Satu ada di Ahmad Yani dan satunya lagi di Adi Soemarmo, Solo,” tutup Budi.
Melalui rangkaian langkah tersebut, BNPB menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif dan solusi terpadu dalam penanganan banjir. Fokus utama diarahkan bukan pada pencarian kesalahan, melainkan pada upaya bersama untuk memperbaiki sistem dan mencegah bencana berulang.
Koordinasi seluruh unsur pemerintah, TNI, akademisi, dan pelaku pembangunan terus diperkuat dalam satu komando, dengan tujuan utama memastikan keselamatan dan keberlangsungan hidup masyarakat.
(Awaludin)