JAKARTA – Ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta pada Jumat 7 November 2025. Puluhan orang didominasi siswa menjadi korban dan satu orang ditetapkan sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH).
Menurut pakar terorisme Noor Huda Ismail, aksi tersebut tak terlepas dari fenomena radikalisasi di dunia maya. Terduga pelaku diduga terpengaruh ideologi ekstrem melalui penyebaran konten serta manifesto teroris di media sosial.
“Aksi ini ada kaitannya dengan radikalisasi online, terutama dari penyebaran konten, dari manifesto teroris,” ujar Huda, dikutip Kamis (13/11/2025).
Huda menambahkan, jika manifesto yang ditemukan benar dibuat pelaku dan memiliki keterkaitan dengan motivasi politik tertentu, maka peristiwa tersebut bisa digolongkan sebagai tindakan terorisme. “Tapi bisa jadi yang bikin bukan dia. Kita tunggu saja investigasinya,” katanya.