“Namun, seiring berjalannya waktu, honai-honai tersebut mengalami kerusakan dan tidak lagi difungsikan. Melalui dukungan pemerintah pusat, honai-honai adat kini dibangun kembali agar dapat difungsikan secara optimal sesuai nilai-nilai adat yang diwariskan leluhur,” ujar Habo.
Menurut Habo, keberadaan honai-honai ini mencerminkan struktur sosial, nilai adat, serta identitas budaya masyarakat Kampung Elaboge yang diwariskan turun-temurun.
“Kawasan Honai Adat akan dikelola sebagai pusat kegiatan adat, budaya, dan pariwisata yang terintegrasi, berkelanjutan, serta mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat,”pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )