JAYAWIJAYA – Pemerintah Pusat mendukung pembangunan Honai Adat di Kampung Elaboge, Distrik Silo Karno Doga, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya sekaligus pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal.
Dukungan pembangunan ini sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto, dalam mendorong pemerataan pembangunan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Stafsus Menhan Bidang Kedaulatan NKRI, Lenis Kogoya mengatakan, makna dan pelestarian honai tidak bisa dilepaskan dari jati diri masyarakat Papua.
“Honai bukan sekadar rumah adat, tetapi simbol persatuan, pusat musyawarah, dan tempat pendidikan budaya yang diwariskan turun-temurun. Dengan melestarikan honai, kita menjaga identitas nasional sekaligus memperkuat kedaulatan NKRI di tanah Papua,"ujarnya, Senin (22/12/2025).
“Pemerintah hadir di tengah rakyat dengan mendukung pelestarian honai sebagai ikon budaya Papua Pegunungan, yang sekaligus menjadi daya tarik wisata dan sumber ekonomi lokal," ujar Lenis Kogoya.
Kepala Kampung Elaboge sekaligus Kepala Suku Besar Distrik Silo Karno Doga, Habo Holago, menambahkan, secara historis kampung tersebut memiliki enam honai adat yang menjadi bagian dari tatanan kehidupan masyarakat.
“Namun, seiring berjalannya waktu, honai-honai tersebut mengalami kerusakan dan tidak lagi difungsikan. Melalui dukungan pemerintah pusat, honai-honai adat kini dibangun kembali agar dapat difungsikan secara optimal sesuai nilai-nilai adat yang diwariskan leluhur,” ujar Habo.
Menurut Habo, keberadaan honai-honai ini mencerminkan struktur sosial, nilai adat, serta identitas budaya masyarakat Kampung Elaboge yang diwariskan turun-temurun.
“Kawasan Honai Adat akan dikelola sebagai pusat kegiatan adat, budaya, dan pariwisata yang terintegrasi, berkelanjutan, serta mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat,”pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )