Air India awalnya mengklaim bahwa pesawat itu bukan milik mereka, demikian dilaporkan.
Kebingungan ini tampaknya berasal dari apa yang digambarkan sebagai kelalaian administratif, tetapi masalah administrasi ini akan menimbulkan biaya. Perusahaan tersebut diberitahu bahwa mereka perlu membayar 10 juta rupee (Rp1,86 miliar) untuk 13 tahun masa penangguhan pembayaran.
Pesawat tersebut diketahui sebelumnya terdaftar atas nama Indian Airlines, maskapai penerbangan milik negara lain yang bergabung dengan Air India 18 tahun lalu. Kemudian disewakan kepada layanan pos India sebelum diubah menjadi pesawat kargo.