Namun, Paus Leo juga telah beberapa kali menyesalkan kondisi warga Palestina di Gaza baru-baru ini dan mengatakan kepada wartawan bulan lalu bahwa satu-satunya solusi dalam konflik puluhan tahun antara Israel dan rakyat Palestina harus mencakup negara Palestina.
Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata pada Oktober setelah dua tahun pemboman dan operasi militer yang intens, tetapi lembaga-lembaga kemanusiaan mengatakan masih terlalu sedikit bantuan yang masuk ke Gaza, di mana hampir seluruh penduduknya kehilangan tempat tinggal.
Dalam kebaktian pada Kamis dengan ribuan orang di Basilika Santo Petrus, Leo juga menyesalkan kondisi para tunawisma di seluruh dunia serta kehancuran yang disebabkan oleh perang yang mengguncang dunia.
“Rapuhlah tubuh penduduk yang tak berdaya, yang telah diuji oleh begitu banyak perang, yang sedang berlangsung atau telah berakhir, meninggalkan puing-puing dan luka terbuka,” kata Paus.