Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement
Opini Pembaca

Menyoal Rencana Kedatangan Bintang Film Porno Jepang

Menyoal Rencana Kedatangan Bintang Film Porno Jepang
A
A
A

Tanpa kedatangan bintang film porno, Indonesia sudah menjadi pasaran empuk sebagai daerah pemasaran film-film porno. Bahkan belakangan kecenderungan para "pelaku" yang tanpa status bintang sinetron atau layer kaca di dominasi oleh orang-orang local, dari oknum pejabatan pemerintahan, aparat keamanan, pengajar, siswa-siswi sekolah, mahasiswi-mahasiswa ataupun oknum masyarakat biasa. Entah bagaimana para aksi para pelaku local yang melakukan layaknya pemain bintang porno begitu mudah dan gampang tersebar, bahkan dengan bermodalkan Handphone yang memiliki fasilitas bloototh seseorang dengan cepat akan mendapatkan sepenggal adegan-adegan yang menggiur.  

Banyak cara untuk dapat melumpuh suatu pertahanan Negara diantara dengan melakukan konvontrasi langsung mengangkat senjata, melakukan spione, menjalankan mata-mata untuk mengetahui kelemahan lawan. Dengan melakukan terror, entah melalui media, atau menggunakan bakteri/virus. Teori lain dengan melakukan silang budaya. Silang budaya belum tentu selalu baik, ada kalanya budaya juga menimbulkan hati kita bergidik, contoh missal dari cara seseorang berpakaian. Beberapa tahun lalu ada masyarakat kita banyak deman menggunakan bikini, kemana-kemana selalu mengenakan bikini, sehingga badan yang seksi akan menjadi perhatian orang banyak disetiap kesempatan.

Walaupun disini memang tidak ada larangan mengenai pakaian, namun bila menengok kebelakang sebagai bangsa timur yang memiliki perabadan tinggi semesti hal tersebut tidak terjadi. Kecenderungan berpakaian lain juga yang sedang mewabah adalah orang begitu senang dan bangganya "memperlihatkan" (maaf, sebagian celana dalam) dan bagian (sekali lagi maaf puser/perut) dengan dandanan menggunakan pakaian yang layaknya seperti kurang bahan.

Di sadari atau tidak semua itu bukanlah produk budaya Indonesia. Perilaku dadanan seperti itu jelas hasil adopsi dari dunia barat. Sedikit demi sedikit generasi muda terus di jejali dengan budaya-budaya yang samar-samar. Untuk dapat mengecoh para generasi muda. Menurut teori suatu negara yang generasi muda-nya lemah dan gampang dipengaruhi, maka Negara tersebut akan lemah pula.

Akhir-akhir ini masyarakat disuguhi berita rencana kedatangan bintang film porno dari Jepang Miyabi. Walaupun rencana kedatangan bintang film tersebut masih akhir tahun ini namun riak-riak gelombong penolakan terhadap kedatangan Miyabi sudah mulai terasa. Masyarakat mulai menghitung manfaat dan mudhorot, apakah akan berdampak signifikan terhadap perkembangan film nasional atau bahkan berdampak buruk pada masyarakat Indonesia. Banyak kalangan yang menilai mungkin tidak akan membawa dampak yang berarti bagi dunia film kita, bahkan mungkin kedatangannya tersebut sekenario besar untuk melemahkan bangsa ini.

Bagi dunia sinetron/film nasional apabila Miyabi membintangi salah satu film/sinetron jelas mengesankan negeri ini sudah tidak memiliki bintang film/sinetron yang bagus. Padahal kalau kita perhatikan secara seksama tayangan sinetron banyak bintang-bintang muda yang memiliki bakat yang bagus, dan tidak bergelar sebagai bintang film porno dan saya yakin tidak akan kalah dengan bintang film porno dari Jepang tersebut.

Walaupun Miyabi datang kesini bukan untuk main film porno namun persepsi yang melekat di masyarakat terhadap bintang film porno tetap tidak dapat dhilangkan begitu saja. untuk hendaknya para pihak-pihak yang menginginkan kedatangan Miyabi tidak hanya memikirkan bisnis semata, namun harus memiliki kepekaan terhadap masyarakat Indonesia berpenduduk muslim terbesar, jangan sampai kedatangannya justru akan menimbulkan polemic yang berkepanjangan dimasyarakat yang dapat berujung pada hal-hal yang tidak kita inginkan.  

Hendriwan Angkasa     
Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat

(M Budi Santosa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement