VIENNA - Negara-negara Arab di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, Israel secara terus menerus menolak untuk meratifikasi Perjanjian Non-Poliferasi Nuklir (NPT) dan menolak inspeksi dari Badan Atom Internasional (IAEA).
Seorang perwakilan dari Kuwait untuk IAEA, Mohammad Al Sallal mengatakan, seluruh negara Arab sudah meratifikasi NPT dan menyatakan kesiapannya untuk membangun kawasan Timur Tengah yang bebas nuklir, namun hal itu tampak dipersulit dengan sikap Israel.
"Israel menentang masyarakat internasional dan menolak untuk menandatangani NPT dan menolak inspeksi dari IAEA terhadap fasilitas nuklirnya. Nuklir Israel akan mengancam keamanan wilayah Timur Tengah," ujar al Sallal, seperti dikutip Kuna, Sabtu (19/11/2011).
Al Sallal juga mengkritisi Israel yang sebelumnya mengatakan hanya akan menandatangani perjanjian tersebut ketika perdamaian sudah tercapai.
Negara-negara Arab tersebut juga sangat menyesalkan adanya kebijakan standar ganda yang dilakukan oleh negara-negara besar di dunia ini terkait isu nuklir.
Al Sallal mengatakan, IAEA sudah terpolitisasi dan saat ini para petinggi IAEA mengabaikan ancaman nuklir Israel yang sudah sangat membahayakan Timur Tengah.
(Rani Hardjanti)