Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dishub Jangan Mau Jadi Tumbal Proyek Transjakarta

Angkasa Yudhistira , Jurnalis-Kamis, 20 Februari 2014 |14:45 WIB
Dishub Jangan Mau Jadi Tumbal Proyek Transjakarta
(foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi menduga kecurangan dalam pengadaan bus transjakarta dari China yang karatan melibatkan pihak lainnya selain Dinas Perhubungan selaku panitia lelang.

"Kecil kemungkinan dia (Dishub) main sendiri, ada indikasi intervensi soal proyek ini. Gede banget itu barangnya, jadi kecil kemungkinannya dia main sendirian di proyek pengadaan bus," kata Sanusi saat berbincang dengan Okezone, Kamis (20/2/2014).

Sayangnya, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD itu, tak bisa menjelaskan secara rinci siapa sosok dibalik Dinas Perhubungan tersebut.

"Itu kan bagian Komisi B (transportasi), jadi saya tidak tahu persis siapa. Tapi kalau memang ada orang parpol yang terlibat intervensi, kita minta Dinas Perhubangan buka, bongkar kasus ini. Siapa saja yang terlibat di dalamnya mau itu perusahaan, termasuk anggota dewan kalau terlibat harus dibeberkan," tegas anggota Komisi D DPRD itu.

Sanusi berharap Dishub DKI tak takut untuk membeberkan apa yang sebenarnya terjadi dibalik pengadaan Bus Transjakarta.

"Dishub wajib terbuka, jadi jangan mau jadi kambing hitam (tumbal). Enggak usah takut," tandasnya.

Pengadaan bus Transjakarta diduga ada kongkalingkong antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan perusahaan pemenang tender. Pasalnya, ada satu perusahaan yaitu PT Ifani Dewi yang memenangkan tiga tender sekaligus untuk bus single, bus gandeng, dan bus medium (BKTB).

"Kita curiga ada permainan lelang. Perusahaan-perusahaan yang kelihatanya punya kapasitas ke dalam. Tidak mungkin satu perusahaan dapat tiga pengadaan," tutur Koordinator FITRA Uchok Sky Khadafi.

Berikur daftar perusahaan pemenang lelang bus Transjakarta seperti dikutip Koran Tempo:

Pemenang tender bus gandeng:

1. Paket I nomor bus TJ 01-30 PT Korindo Motor dengan pabrikan China Yutong Bus. Nilai kontrak Rp113,856 miliar, per unit Rp 3,795 miliar

2. Paket II nomor bus TJ 31-60 PT Ifani Dewi dengan pabrikan China Ankai. Nilai kontrak Rp110,520 miliar per unit Rp3,624 miliar

3. Paket III nomor bus TJ 61-90 PT Saptaguna Dayaprima dengan pabrikan Cina Ankai. Nilai kontrak Rp108,745 miliar, per unit Rp3,624 miliar

4. Paket IV PT Putriasi Utama Sari dengan pabrikan Cina BCI Bus. Nilai kontrak Rp40,536 miliar, per unit Rp3,675 miliar

5. Paket V PT Mobilindo Armada Cemerlang dengan pabrikan Cina Zhongthong bus. Nilai kontrak Rp110,265 miliar, per unit Rp3,684 miliar

Pemenang bus single:

1. Paket I PT Inka sebanyak 36 unit Rp71,28 miliar, per unit Rp1,980 miliar

2. Paket II PT Ifani Dewi sebanyak 36 unit Rp67,658 miliar, per unit Rp1,879 miliar

3. Paket III PT Putera Adi Karya sebanyak 36 unit Rp63, 829 miliar, per unit Rp1,772 miliar

4. Paket IV PT Ifani Dewi sebanyak 35 unit Rp62,044 miliar, per unit Rp1,772 miliar

5. Paket V PT Adi Teknik Equipindo sebanyak 35 unit Rp65,972 miliar, per unit Rp1,888 miliar

Pemenang bus medium (BKTB):

1. Paket I PT Saptaguna Dayaprima sebanyak 93 unit Rp58,258 miliar, per unit Rp787,283 juta

2. Paket II PT Putera Sdi Kertahaya sebanyak 93 unit Rp58,258 miliar, per unit Rp787,250 juta

3. Paket IV PT Ifani Dewi sebanyak 135 unit Rp97,495 miliar, per unit Rp786,250 juta

4. Paket V PT Adi Teknik Equindo sebanyak 93 unit Rp58,249 miliar, per unit Rp787,160 juta.

(Carolina Christina)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement