JAKARTA - Dunia akademik tercoreng skandal plagiarisme, dan bukan yang pertama kalinya hal ini terjadi. Kali ini, kondisi tersebut mengguncang civitas akademik Universitas Gadjah Mada (UGM).
Anggito Abimanyu mengundurkan diri sebagai dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM akibat tuduhan plagiarisme sebuah artikel. Anggito saat itu diperkirakan telah memplagiat artikel Asuransi Bencana milik Dosen Manajemen Risiko dan Asuransi Universitas Indonesia (UI) Hotbonar Sinaga.
Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kasus "kejahatan intelektual" ini terjadi hampir di semua kampus dan berulang setiap tahunnya. Reputasi hebat seorang akademik pun lenyap dalam sekejap mata akibat ini.
Mengutip Koran Sindo, Selasa (25/2/2014), jumlah plagiarisme di kampus terjadi pada, 100 dosen setingkat guru besar, lector, dan lector kepala perguruan tinggi melakukan plagiarisme pada 2012.
Sanksi pun dijatuhkan mulai penurunan pangkat hingga pemecatan.
Plagiarisme di jagat internet ternyata lebih mencengangkan, data yang dikutip dari Koran Sindo menyebutkan, pada 2009 sebanyak 25 persen terjadi plagiarisme. Sementara sebesar 39 persen plagiarisme terjadi pada 2010.
Kemudian pada 2011 terjadi 44 persen kasus plagiarisme. Selanjutnya sejumlah ahli memprediksikan pada 2014 plagiarisme di internet terjadi lebih dari 63 persen.