SANAA - Perdana Menteri (PM) Yaman, Salem Basindwa mengambil langkah penting menyusul semakin memanasnya kondisi di negara tersebut. Basindwa memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi PM.
"Saya tidak mau jadi halangan bagi perundingan persetujuan gencatan senjata," Sebut Basindwa, seperti dikutip dari CNN, Senin (22/9/2014).
Pengunduran diri dari Basindwa menjadi salah tuntutan yang diteriakan Faksi Oposisi Yaman, Ansarullah. Faksi ini merupakan representatif pemberontak Syiah Houthi di peta politik Yaman.
Menindaklanjuti pengundaran diri dari Basindwa, pemimpin senior Houthi, Zakaria Al Shami angkat bicaranya. Dia menyatakan aksi mereka cukup sampai pengunduran diri Basindwa dan tidak akan mendesak Presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansur Hadi untuk mundur.
"Kami akan bekerja ke depan untuk memastikan pemerintahan baru Yaman segera terbentuk," sebut Al Shami.
Saat ini kondisi Yaman tengah memanas akibat demo besar yang digelar kelompok Houthi. Demo yang menuntut reformasi ekonomi di Yaman berujung dengan kerusuhan besar.
Kerusuhan tersebut sampai menyebabkan stasiun televisi milik pemerintah dibakar. Untuk memulihkan kondisi ini, Pemerintah Yaman tengah berunding dengan pemberontak demi mencapai gencatan senjata.
(Andreas Gerry Tuwo)