TOKYO – Tokyo ternyata mempunyai permasalahan sosial yang cukup berat. Keberadaan tunawisma di sana menjadi sisi lain dari gemerlapnya Kota Tokyo.
Minoru Ebata sedang berdiri di sebuah persimpangan Jalan Shinjuku (dekat Tokyo). Dia menggelar tempat tidur lipat yang dimiliki dan mencoba tidur di tempat pejalan kaki. Kadang Ebata juga tidur di jembatan penyeberangan dengan menggunakan selimut sederhana agar tidak kedinginan terkena angin malam.
“Keadaan akan sulit jika turun hujan,”ujar Ebata yang sudah dua tahun menjadi tunawisma, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (28/10/2014).
Tidak jauh dari tempat Ebata, kita akan bertemu dengan Kazuo Oka, tunawisma yang juga pengumpul kaleng bekas. Dari hasil pekerjaan itu, ia memperoleh 3.000 yen (Rp336.000) per hari.