Sambil meminta maaf, Sutarman menegaskan, pihaknya akan profesional dalam menangani kasus ini. Penegakan hukum, lanjut Sutarman akan berjalan sebagaimana mestinya.
"Kekerasan kepada wartawan itu salah. Saya minta maaf. Itu akan ada penegakan hukum," terang Sutarman.

Seperti diketahui, sejumlah wartawan ditendang dan dipukuli anggota polisi saat meliput unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Jalan AP Pettarani, Makassar, kemarin.
Unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM berubah bak di medan perang saat polisi menyisir kampus UNM. Tak diketahui apa penyebabnya, anggota polisi memukuli wartawan yang sedang meliput hingga babak belur. Dalam peristiwa tersebut, empat wartawan yang menjadi korban kekerasan aparat adalah Waldi (Metro TV), Ikrar (Celebes TV), Iqbal (Koran Tempo) dan Aco (TV One).