Luberan lumpur bercampur air itu mulai menggenangi bekas pemukiman warga Desa Kedungbendo yang sudah ditinggal oleh pemiliknya. Aliran lumpur yang cukup deras itu melalui rumah-rumah kosong milik warga Desa Kedungbendo menuju Sungai Ketapang. Akibatnya sungai di sepanjang desa terjadi pendangkalan.
Aliran lumpur juga mengancam kawasan Desa Gempolsari dan Kali Tengah yang berdekatan dengan Desa Kedungbendo. Letak Desa Kedungbendo itu tepat di sebelah utara tanggul yang jebol, sehingga air lumpur terus menggenangi desa tersebut.
Setidaknya ada empat rumah yang masih dihuni oleh warga sebelum tanggul jebol, namun sejak tanggul jebol, rumah warga itu ditinggal dan pindah ke rumah lain. “Sejak kemarin penghuni empat rumah itu sudah pindah semuanya,” ujar Kepala Desa Gempolsari Abdul Haris.
Abdul Haris menambahkan Sungai Ketapang sangat rawan meluber menuju dua desa tersebut. Pasalnya di sepanjang sungai itu terdapat satu jembatan yang saat ini sudah buntu karena endapan lumpurnya meninggi, sehingga air yang mengalir tertahan di jembatan itu. “Jembatan itu tepat diperbatasan antara Desa Kedungbendo dengan Desa Gempolsari,” tandasnya.
(Muhammad Saifullah )