BANDA ACEH - Pertumbuhan ekonomi masih menjadi masalah utama Aceh setelah 10 tahun tsunami berlalu. Banyak potensi yang seharusnya menjadi modal untuk melahirkan investasi, justru tidak tergarap maksimal.
Seorang pelaku usaha perhotelan di Banda Aceh, TAF Haikal, mengatakan, hanya perekonomian sektor jasa paling banyak tumbuh setelah tsunami. Dia mencontohkan bisnis perhotelan, konstruksi, travel, wisata, dan sejenisnya sekarang kian pesat.
Sementara sektor lain yang tak kalah penting seperti pertanian, perikanan, perdagangan, kata TAF Haikal, justru tak terlalu signifikan geliatnya. “Pemerintah perlu menstimulan lagi sektor-sektor ini, jangan hanya jasa yang difokuskan,” ujar.
Upaya pemerintah mengundang investor dari luar dinilai belum membuahkan hasil, karena hingga kini tak terlihat pertumbuhan industri yang bisa menunjang perekonomian daerah. “Investor yang masuk hanya di perkebunan, pertambangan. Ini sebelum tsunami juga sudah ada,” sebut TAF Haikal.