PRANCIS - Ketika kekasihnya, Stephane Charbonnier, tewas dalam insiden penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo, Jeannette Bougrab berduka. Bahkan, dia menyalahkan polisi Prancis karena melindungi para pelaku yang diduga merupakan kelompok ekstremis di Paris, Prancis.
Jeannette menyatakan sudah menduga kekasihnya akan meninggal, dan memintanya meninggalkan Prancis. Namun, Stephane Charbonnier -akrab disapa Charb- menolak permintaan tersebut.
"Kekasih saya tewas karena menggambar di surat kabar. Dia tidak pernah memiliki anak karena dia tahu akan mati. Dia hidup tanpa rasa takut, tapi dia tahu dia akan mati. Dia meninggal berdiri," kata Jeannette, seperti dilansir Mirror, Sabtu (10/1/2015).
Perempuan 41 tahun ini bercerita, dia mengetahui Charb sudah tewas ketika tidak ada satu pun pesan dan telefonnya yang direspons. Dugaannya makin kuat ketika dia tiba di tempat kejadian, yakni polisi melarangnya masuk.