SURABAYA - Pemerintah Propinsi Jawa Timur belum menerima laporan resmi terkait 10 warga Jatim yang hilang di Turki. Namun demikian, Gubernur Jatim, Soekarwo, telah memerintahkan Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jatim untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait, untuk jemput bola mencari data 10 Warga Negara Indonesia (WNI) asal Jatim yang hilang itu.
"Kami belum menerima laporan resmi dari instansi terkait, hanya mendapatkan kabar dari media massa. Namun dalam kasus ini, kami jemput bola dengan berkoordinasi," kata Pakde Karwo, Minggu (8/3/2015).
Pakde Karwo menjelaskan, berdasarkan pengumuman dari Kementrian Luar Negeri, 10 WNI yang dinyatakan hilang itu adalah warga Surabaya dan merupakan bagian dari masyarakat Jatim.
Sehingga semua instansi juga harus turut terlibat, tidak hanya Pemerintah Propinsi Jatim saja. Ada juga Polda Jatim, imigrasi bahkab pemerintah kota Surabaya karena kabar tersebut menyebut bahwa 10 WNI itu adalah warga Surabaya.