Kata dia, pernyataan remaja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu hanyalah alasan orang yang kepergok melakukan tindakan melanggar hukum.
"Itu kan spontanitas saja. Kalau ternyata dia punya motivasi lain, kan tidak ada yang tahu. Apakah dia disuruh orang untuk melakukan hal-hal tertentu, belum ada yang tahu juga. Makanya kami masih selidiki lebih lanjut," pungkasnya.
Sebelumnya, Mario menyusup ke dalam pesawat Garuda Indonesia GA 117 jurusan Pekanbaru-Jakarta, melalui rongga roda, pada Selasa 7 April 2015.
Dia nekat menyusup karena ingin pergi ke Jakarta. Dia ditemukan oleh petugas bandara dalam kondisi terluka parah. Tubuhnya membiru dan telinganya mengeluarkan darah.
(Randy Wirayudha)