JAKARTA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini membuat keputusan berani dengan menutup Dolly, konon sebagai lokalisasi prostitusi terbesar di Asia Tenggara. Keputusan itu harus diambil Risma karena mendapati bahwa prostitusi di daerah tersebut tidak terkontrol, bahkan anak-anak SD ikut jadi konsumen.
Pengalaman buruk itu bisa saja terjadi pada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kembali mewacanakan membangun lokalisasi di Ibu Kota. Hal yang pernah dicetusnya tahun 2013 namun gagal itu, kembali mencuat karena praktek prostitusi liar yang merenggut nyawa Deudeuh Alfi Sahrin.
Untuk itulah, Pengamat Psikologi Intan Erlita meminta Ahok untuk belajar dari berbagai masalah yang terjadi di pengoperasian Dolly. Artinya, mantan Bupati Belitung Timur itu harus membangun lokalisasi yang jauh dari lingkungan warga dan tak terjamah oleh anak-anak di bawah umur.
"Nah ini dia, tentu pemerintah, Ahok sendiri yang membuat lokalisasi prostitusi, dia harus tetap dan tegas, siapa yang boleh jadi pelanggan. Risma masalahnya karena ada pelanggan anak kecil," tukas Intan saat berbincang dengan Okezone.