Giwo mendorong pemerintah kota setempat memberikan bimbingan psikologi agar tidak anak Deudeuh terpuruk. Ia juga berharap stigma terhadap anak tersebut harus dihindari.
“Bukan hanya itu, tapi masyarakat dan warga setempat tak boleh menjadikan anak itu jadi stigma atau cap. Anak dilindungi negara dan ini anak yang menjadi korban. Harus ada pendampingan, jangan sampai media memperluas. Mencap, anak Tataa Chubby atau deudeuh, dijaga benar–benar jangan sampai dikucilkan,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan jangan sampai ada foto anak Deudeuh muncul di media. Karena hal itu dapat memunculkan sanksi sosial. “Anak itu bisa tetap tumbuh tergantung dari cara mendidik dia di usia yang sangat dini ini, sementara ini jangan dibuka bahwa dia anak PSK. Karena anak ini sebagai korban. Anak ini kan tidak berdosa. Jangan sampai berpengaruh yang besar dari dampak yang besar,” paparnya.
(Muhammad Saifullah )