Menurut diplomat yang akrab disapa Tata tersebut, hal itu disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam KAA saat mengadakan pertemuan bilateral. Termasuk, dalam dukungan tingkat wakil menteri luar negeri dengan menteri luar negeri, serta wakil presiden dan presiden.
“Dalam kesempatan itu disampaikan rencana Indonesia adalah meminta dukungan, dan saat itu tanggapan sangat positif untuk mendukung kita (masuk menjadi anggota tidak tetap DK PBB),” sambungnya.
(Hendra Mujiraharja)