WASHINGTON - Inggris menginformasikan panel sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal jaringan pengadaan nuklir aktif Iran berhubungan dengan dua perusahaan yang masuk dalam daftar hitam.
Kehadiran jaringan ini menjadi pertimbangan Inggris apakah Teheran dapat dipercaya untuk masuk dalam perjanjian nuklir pada 30 Juni mendatang. Perjanjian itu meminta anggotanya untuk setuju dengan pembatasan pekerjaan sebagai ganti keringanan sanksi.
Berdasarkan pembicaraan antara enam negara dan Teheran sudah mendekati tahap akhir ketika mereka sudah mengeluarkan perjanjian pendahuluan pada 12 April. Dalam perjanjian itu, Iran berkomitmen untuk mengurangi jumlah mesin centrifuge yang beroperasi dan pembatasan nuklir dalam jangka panjang.
"Pemerintah Inggris menginformasikan panel pada 20 April 2015 bahwa 'mereka menyadari adanya jaringan pengadaan nuklir aktif Iran yang disangkutpautkan dengan perusahaan mesin centrifuge Iran's Centrifuge Technology Company (TESA) dan Kalay Electric Company (KEC)'," jelas panel ahli dalam laporan tahunannya seperti dikutip dari Reuters (30/4/2015).