RIYADH - Arab Saudi menawarkan gencatan senjata selama lima hari demi alasan kemanusiaan di Yaman. Tawaran ini diberikan setelah Arab Saudi melancarkan serangan udara melawan milisi Houthi dan pasukan loyalis mantan Presiden Ali Abdullah Saleh di Yaman beberapa pekan terakhir.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar (Menlu) Negeri Arab Saudi Adel Jubeir dalam konferensi pers bersama Menlu Amerika Serikat (AS) John Kerry di Riyadh, Kamis 5 Mei 2015. Namun, Jubeir menegaskan gencatan senjata bergantung kepada milisi Houthi dan sekutu mereka.
"Penghentian ini akan berlangsung di Yaman selama lima hari. Tanggal dimulainya akan diumumkan dalam waktu dekat, bersamaan dengan pengumuman persyaratan gencatan senjata. Semua bergantung pada Houthi dalam mematuhi syarat gencatan senjata," kata Jubeir kepada Reuters, Jumat (8/5/2015).
Ratusan warga sipil tewas dalam serangan udara pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi. Pasukan koalisi menyerang Houthi sejak 26 Maret 2015. Serangan tersebut bertujuan untuk mengusir milisi Houthi dari daerah yang mereka kuasai dan memulihkan kekuasaan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi.