"Bantul menjadi tempat paling parah akibat gempa 2006 karena lokasinya tak jauh dari pusat gempa terjadi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto, saat dikonfirmasi, Rabu (27/5/2015).
Ia menyebutkan timbul kesadaran dari masyarakat pascagempa bumi itu. Sebab, masyarakat di Bantul mengetahui tempat tinggalnya masuk di wilayah rawan bencana.
"Pascagempa 2006, warga Bantul sadar kalau tempat tinggalnya masuk daerah rawan bencana," jelasnya.
Meski demikian, hidup di lokasi rawan bencana bukan menjadi momok yang menakutkan selama ada kewaspadaan dan kesiap-siagaan jika sewaktu-waktu terjadi bencana. "Yang terpenting itu harus waspada dan siap jika ada bencana," katanya.
Bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, hingga tanah longsor datang secara tiba-tiba. Sulit diprediksi kapan peristiwa itu akan terjadi. Namun dengan bekal pengetahuan yang cukup tentang bencana, masyarakat tidak perlu merasa khawatir yang berlebihan.
(Carolina Christina)