Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Soeharto, Dari Dipuji Panglima Soedirman Sampai Ditangkap Siliwangi

Randy Wirayudha , Jurnalis-Senin, 08 Juni 2015 |07:17 WIB
Soeharto, Dari Dipuji Panglima Soedirman Sampai Ditangkap Siliwangi
Soeharto (Foto: Wikipedia)
A
A
A

Tak lama, Soeharto kemudian mengomandoi Brigade Mataram di Yogyakarta. Nama Soeharto yang dikemudian hari dikenal dengan julukan “The Smiling General” itu juga menjulang pada peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949.

Tapi terlepas dari kontroversi dari serangan itu, sedianya sebelumnya Overste Soeharto sempat tertimpa kejadian buruk ditawan “teman” sendiri. Jelang Madiun Affair (Pemberontakan PKI Madiun 1948), Soeharto sempat dikira perwira simpatisan kiri oleh Pasukan Siliwangi.

Penangkapan Soeharto itu terjadi tak lama setelah kembali dari Madiun. Soeharto datang ke Madiun untuk mengecek sendiri soal isu pemerintahan Soviet di Madiun. Saat ke Madiun, Soeharto diyakinkan Soemarsono bahwa di Madiun hanya bendera merah-putih yang berkibar

Soeharto juga sempat bertanya pada pembesar Partai Komunis Indonesia (PKI), Musso soal apakah Musso masih menginginkan persatuan untuk menghadapi Belanda. “Ya, sampaikan (saya ingin bersatu). Tapi terus terang saja Bung Harto, kalau saya akan dihancurkan, saya akan melawan,” seru Musso pada Soeharto.

Tapi sepulang dari Madiun itulah Soeharto ditangkap sejumlah personel Pasukan Siliwangi. Pasalnya saat itu di Solo, situasinya tengah memanas antara Siliwangi dengan Pasukan Panembahan Senopati pimpinan Overste Slamet Rijadi yang dikatakan, sebagian pasukannya sudah terpengaruh PKI.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement