Kedatangan Mun’im untuk menjelaskan jika sebagian besar rakyat Mesir yang dimotori kelompok Ikhwanul Muslimin menyatakan dukungannya atas kemerdekaan Indonesia. Hanya saja, perwakilan Indonesia harus datang ke Mesir untuk menghadap pemerintahnya.
Presiden Soekarno pun menyambutnya. Ia pun langsung mengutus Menteri Luar Negeri Haji Agus Salim untuk berkunjung ke Mesir. Rombongan pun berangkat ke Mesir pada April 1947.
Namun, Menteri Luar Negeri Haji Agus Salim baru bisa bertemu dengan Perdana Menteri Mesir Nokrashi Pasha, pada 10 Juni 1947 di kantornya.
Setelah melakukan serangkaian pembicaraan, akhirnya Pemerintah Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia melalui sebuah perjanjian persahabatan yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Haji Agus Salim dengan Perdana Menteri Nokrashi Pasha.
(Muhammad Saifullah )