“Kenapa kok ditaruh di luar negeri, kalau di dalam negeri bisa. Ini membuka peluang kebocoran rahasia negara,” sesal Masinton.
Sementara terkait hal tersebut, pengamat komunikasi politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Aswar Hasan mengatakan, Jokowi nampaknya lebih percaya kepada Rini Soemarno ketimbang partai pengusungnya yakni PDI Perjuangan.
Hal itu terbukti dengan pengambilan kebijakan sepihak seperti menggarap pusat data dan informasi penting pemerintahan Indonesia yang justru menggandeng Singapura.
“Jokowi lebih percaya dengan masukan Rini untuk sebuah kebijakan daripada masukan PDIP,” cetus Aswar.
Gejala itu kata dia, muncul saat penyusunan kabinet, di mana PDIP tidak diberi porsi lebih untuk menentukan jatah menteri, justru banyak menteri-menteri yang duduk merupakan jaringan Rini Soemarno.