Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dikritik Pegawai, Pimpinan KPK Tak Boleh Berjiwa Kerdil

Fiddy Anggriawan , Jurnalis-Rabu, 17 Juni 2015 |06:30 WIB
Dikritik Pegawai, Pimpinan KPK Tak Boleh Berjiwa Kerdil
Demo Pegawai KPK (foto: Feri/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Sejumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terancam dipecat karena mengkritik melalui tiga karangan bunga untuk pimpinan lembaga yang digawangi Taufiequrachman Ruki. Ancaman tersebut disesalkan para pegiat antikorupsi.

Peneliti Indonesian Legal Roundtable (ILR) Erwin Natosmal Oemar menilai, respon Pimpinan KPK yang ingin memecat pegawainya karena mengkritik melalui karangan bunga, sebagai tindakan berlebihan.

"Hanya pimpinan yang berjiwa kerdil yang membaca kritik tersebut sebagai hal serius. Harusnya Pimpinan KPK membaca kritik tersebut sebagai bentuk kecintaan pegawai kepada institusinya, bukan sebagai bentuk kebencian," ungkap Erwin kepada Okezone, Rabu (17/6/2015).

Menurutnya, para Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan KPK sekarang gagal dalam membaca tradisi egalitarian yang telah dibangun di internal KPK. "Mereka pikir KPK sama dengan lembaga lain yang bisa diatur sebagaimana kemauan pimpinan tanpa melakukan dialog dengan pegawai," sambungnya.

Dia menyarankan, seharusnya Pimpinan KPK sekarang mau membuka ruang dan mendengarkan aspirasi pegawai sebelum mengambil keputusan yang menyangkut nasib kelembagaan. "Pimpinan KPK tidak boleh alergi terhadap kritik. Kecuali pimpinan KPK sekarang mempunyai niat sebaliknya, yakni meruntuhkan psikologis internal KPK," tutur Erwin.

Sebelumnya, sejumlah pegawai KPK terancam dipecat karena mengkritik pimpinan lembaganya melalui tiga karangan bunga pada Senin 4 Mei 2015.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement