BANTUL - Pembalakan liar diduga terjadi di area situs budaya makam Ratu Malang di Dusun Gunung Kelir, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Bantul. Dugaan pembalakan liar itu diungkapkan oleh seorang warga Dusun Gunung Kelir bernama Winardi Utomo (80).
Ia mengatakan, sejak sebulan terakhir tampak ratusan pohon yang ada di hutan gunung Sentono, lokasi makam Ratu Malang ditebangi puluhan warga menggunakan gergaji mesin. Padahal, seluruh area gunung Sentono yang luasnya sekira 6,6 hektare itu merupakan Sultan Ground atau tanah Kasultanan.
Winardi menuturkan, penebangan liar dilakukan warga lantaran warga mendengar kabar akan ada penanaman tanaman khusus di wilayah itu oleh Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta bekerjasama dengan pemerintah DIY. Kemudian, warga setempat mengklaim berhak atas lahan dan hutan di Dusun Gunung Kelir tersebut. Mereka menjual kayu hasil pembalakan ke seorang pengusaha kayu asal Wonolelo, Pleret.
“Kalau yang menebangi pohon adalah anak buah dari juragan kayu di Wonolelo, tapi yang menjualnya adalah warga. Katanya, masih ada hak waris atas hutan itu, ngakunya begitu. Padahal, ini tanah Kasultanan,” tuturnya beberapa waktu lalu.