Sanksi Rusia Diperpanjang Enam Bulan
LUXEMBOURG - Uni Eropa (UE) memperpanjang sanksi ekonomi Rusia hingga Januari 2016 untuk menggencet Moskow soal konflik di Ukraina bagian timur. Pernyataan UE menyebutkan, keputusan tersebut diambil dalam rapat para menteri luar negeri di Luksemburg. Pengambilan keputusan berlangsung tanpa perdebatan.
Sebagaimana dilansir The Associated Press, Senin (22/6/2015), sanksi atas Rusia meliputi pembatasan akses pasar keuangan dan pelarangan sejumlah teknologi. Sebelumnya, sanksi tersebut dinyatakan jatuh tempo pada Juli 2015.
Pertikaian antara tentara Ukraina dan pemberontak yang dibekingi Rusia telah menyebabkan 6.400 orang tewas. Konflik tersebut terus berlangsung meski gencatan senjata telah disepakati pada Februari 2015.
Meski terus mendapat tekanan dari UE, Rusia menganggap sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat memberi keuntungan bagi mereka. Dengan adanya sanksi tersebut, Rusia dapat menjalin kerjasama yang lebih baik dengan negara-negara di kawasan Asia.
“Dari sudut pandang ekonomi, tentu saja semua sanksi yang dijatuhkan pada kami ini memberikan stimulus tersendiri untuk bekerjasama lebih aktif dengan negara-negara Asia,” ujar Perdana Menteri (PM) Rusia, Dmitry Medvedev.
“Jujur, saya justru berterima kasih kepada negara-negara yang telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia,” pungkasnya.
(Pamela Sarnia)
