Dalam resolusinya, UNESCO mengatakan sangat terkejut dengan serangan bertubi-tubi oleh ISIS dan kelompok-kelompok lainnya yang ditujukan menghancurkan keanekaragaman budaya melalui penargetan.
UNESCO menambahkan dalam resolusi, keprihatinan lembaga ini terhadap meningkatnya jumlah ancaman terhadap warisan budaya melalui penjarahan dan penggalian ilegal yang dapat dengan serius membahayakan warisan budaya yang tidak tergantikan, seperti situs-situs Warisan Dunia UNESCO di Afghanistan, Irak, Libya, Mali, Suriah dan Yaman.
UNESCO juga memperingatkan bahwa situs warisan dunia alami seperti di Niger, Kongo, Republik Afrika Tengah dan Pantai Gading dirudung oleh berbagai masalah yang akan terus berlanjut setelah berakhirnya konflik.
(Pamela Sarnia)