Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pelaku Bom Bangkok Diduga Punya Komplotan

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 19 Agustus 2015 |12:45 WIB
Pelaku Bom Bangkok Diduga Punya Komplotan
Pria berkaus kuning yang identitasnya masih belum diketahui diduga kuat sebagai pelaku ledakan bom di Bangkok, Senin lalu (Foto: Reuters)
A
A
A

BANGKOK – Pihak kepolisian Thailand masih berusaha mengidentifikasi pelaku bom Bangkok yang menewaskan sedikitnya 20 orang pada 17 Agustus 2015 lalu. Mereka juga memiliki dugaan pria berkaos kuning yang tertangkap kamera pengawas meletakkan tas berisi bom di Kuil Erawan itu memiliki komplotan.

“Kami juga mencari tersangka lainnya terkait ledakan. Serangan semacam ini biasanya tidak direncanakan oleh satu orang saja,” kata Juru Bicara Kepolisian Thailand Prawut Thawornsiri, sebagaimana dilansir The Guardian, Rabu (19/8/2015).

Kepala kepolisian Thailand, Somyot Poompanmoung, mengatakan tersangka pelaku pengeboman berambut hitam, mengenakan kaus kuning dan memakai wristband di kedua pergelangan tangannya. Belum diketahui apakah pria itu warga Thailand atau orang asing.

Sampai saat ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom Bangkok. Namun, seorang pakar militan Thailand menyatakan bahwa serangan itu bukanlah perbuatan dari militan kaos merah atau separatis muslim Thailand.

Ledakan itu menewaskan sedikitnya enam orang turis yang berada di lokasi ledakan, termasuk seorang Warga Negara Indonesia (WNI). Setelah kejadian tersebut, beberapa negara langsung bereaksi dan mengeluarkan peringatan perjalanan.

Pemerintah Hong Kong langsung mengimbau warganya untuk menghindari Kota Bangkok, Kedutaan Besar Inggris meminta warganya untuk terus mengikuti perkembangan peristiwa, berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan. Senada dengan Inggris, Kementerian Luar Negeri RI juga meminta WNI di Thailand untuk berhati-hati.

(Hendra Mujiraharja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement