Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PKI dalam Kacamata Budayawan Taufik Ismail

Ahmad Zubaidi , Jurnalis-Sabtu, 22 Agustus 2015 |06:16 WIB
PKI dalam Kacamata Budayawan Taufik Ismail
Ilustrasi: Antara
A
A
A

JAKARTA – Budayawan senior, Taufiq Ismail memandang Partai Komunis Indonesia (PKI) perlu dikaji dari alur sejarahnya. Dalam sebuah diskusi dan acara deklarasi Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) di kantor MUI Jakarta Pusat, Taufiq menyebut alur sejarah PKI dapat dilihat sejak tahun 1927, tahun 1948 dan juga 1965.

"PKI berontak tiga kali, tahun 1927, 1948 dan 1965. Saat itu pelanggaran HAM luar biasa terjadi sejak tahun 1925. PKI dengan diwakili (Munawar) Muso waktu itu, sudah merencanakan berontak,” jelas Taufiq.

“Mereka lakukan pertemuan rahasia di Candi Prambanan untuk berontak tahun 1927. Ketua atau waktu itu istilahnya Sekjen PKI, Tan Malaka, saat itu lari ke Bangkok (Thailand), dikejar Belanda enggak ketangkep-ketangkep," tambahnya.

Taufiq menjelaskan, hasil pertemuan itu mereka akan hasut petani untuk berontak kepada Belanda. “Kemudian Tan Malaka bilang tidak setuju, karena dirasa belum siap berontak lawan Belanda,” lanjut Taufik.

“Tapi dari satu sumber lain saya baca, mereka minta persetujuan ke (Joseph) Stalin (pemimpin Komunis Uni Soviet). Dia bangga dan setuju, tapi dia tak tahu keadaan lokal. Tan Malaka menolak karena tahu keadaan, lalu PKI tetap memberontak, sambungnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement