JAKARTA - Bon Jovi siap menggelar konser di Gelora Bung Karno, Jakarta pada 11 September 2015. Jelang konser live tersebut, sebuah website bernama www.ticketbonjovi.com sengaja melakukan penipuan.
Deki Surahman (35), menjadi salah satu korban penipuan website tersebut. Deki mengatakan, sedikitnya sudah 60 orang yang menjadi korban dalam masalah serupa.
"Saya datang untuk membuat laporan adanya indikasi penipuan dari website www.ticketbonjovi.com yang katanya menjual tiket konsernya Bon Jovi," kata Deki saat ditemui di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Deki menjelaskan, para korban telah membeli tiket dengan cara online dan dijanjikan tiket fisik. Namun, hingga kini mereka belum juga menerima tiket yang dijanjikan meski telah membayar.
"Ketika kita konfirmasi balik itu tida dijawab. Lalu kita coba hubungi kembali live nationnya sendiri ternyata mereka mengatakab bahwa www.ticketbonjovi.com itu bukan official resmi tiket box mereka," ujar Deki.
Kemudian, akhirnya Deki merasa curiga, lantaran pembicaraan yang awalnya bisa dihubungi melalui telepon kini hanya bisa melalui live chat.
"Lalu kita kembali menghubungi www.ticketbonjovi.com ternyata tidak bisa. Pembicaraan juga hanya bisa dengan live chat saja, itu pun pada saat kita chat langsung ditutup. Web ini juga tidak mencantumkan dimana kantornya," beber Deki.
Lebih lanjut Deki mengatakan, saat ini sedikitnya jumlah korban sudah sekira 60 orang dengan kerugian Rp 108 juta. "Jumlah korban ada 60 yang saya tahu, tapi yang baru terinventarisi sebanyak 28 dengan total uang sebanyak Rp108 juta," ujarnya.
Deki menambahkan, dia dan sejumlah korban yang berasal dari berbagai daerah semula percaya karena website ini juga memiliki customer service. "Kita cek juga di google, nama ticketbonjovi.com ada paling atas dan pertama kali muncul. Apalagi ketika kita berbicara melalui live chat maupun telepon pertama kali lancar saja dan itu sangat meyakinkan," tambahnya.
Pihak yang menjadi korban dari penipuan website palsu ini diantaranya terdiri dari pelajar hingga orang tua. Tiket yang dijual terdiri dari mulai harga mulai harga Rp500 ribu hingga Rp3,5 juta. "Harganya sama persis dengan official resmi, makanya kita percaya," imbuhnya.
Dengan pelaporan yang dia lakukan hari ini, Deki sangat berharap kepada aparat kepolisian bisa mengusut tuntas penipuan di website tersebut. "Semoga pelaku penipuan website itu bisa ditemukan dan website tersebut segera ditutup agar masyarakat tidak tertipu," tutupnya.
(Muhammad Saifullah )