“Tidak ada hubungan dengan anggota Kongres AS sedang reses. Ini 'ngawur' sekali Anda. Seolah kami ketemu anggota Kongres, padahal mereka sedang reses. Ini fitnah. Kalau ‘mereka’ maksudnya anggota delegasi (DPR), kami tidak jalan-jalan, kecuali saya ke toko buku Strand and Barnes and Noble.
Terakhir, Fadli meminta Shamsi Ali yang dikatakan seorang imam besar Masjid New York, untuk mengoreksi pernyataannyan di salah satu media sosial tersebut.
“Anda menyerukan untuk penyebarluasan informasi yang tidak utuh dan misleading. Bahkan ada yang berbau fitnah. Harusnya tanya dulu pada kami. Seperti ajaran islam ‘Tabayun’. Apalagi anda seorang tokoh agama,” tuturnya.
“Saya tak tahu apakah jabatan ini benar, artinya anda adalah Imam Besar Masjid New York, Alhamdulillah. Itu yang saya minta untuk dikoreksi. Jika tidak, saya akan melayangkan somasi sebagai pelanggaran terhadap UU ITE. Saya akan tunjuk pengacara saya,” tandas Fadli.
(Randy Wirayudha)