BANDUNG – Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau lebih dikenal dengan AirNav Indonesia, menargetkan pengambilalihan pelayanan navigasi penerbangan di Wilayah Natuna pada 2018, yang selama ini dikuasai negara tetangga, Singapura dan Malaysia.
Direktur Service Development and IT AirNav Indonesia, New In Hartaty Manulang mengungkapkan, untuk takeover wilayah Natuna yang biasa disebut dengan kontrol udara sektor ABC, pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah agar segera terealisasi.
“Sesuai roadmap, AirNav Indonesia siap mendukung pemerintah mengambil alih sektor ABC dalam waktu tiga tahun (2018). Kita optimis bisa,” tegas Hartaty saat menggelar konferensi pers di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Rabu (16/9/2015).
Menurutnya, target tersebut sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar tahun 2018 bisa merebut kembali kedaulatan udara di wilayah Natuna dan Batam, Kepulauan Riau, yang selama ini dikuasai oleh Singapura dan Malaysia.
Bahkan hal tersebut pun telah diperkuat oleh dukungan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, dan Menteri Pertahanan, Jenderal TNI (Purn) Ryamiard Ryacudu, yang menilai Indonesia siap karena telah memiliki alat-alat yang memadai.
“Sektor ABC ini jadi prioritas. Ini adalah semangat kita untuk mengambil alih dan memodernisasi peralatan yang berbasis satelit. Bukan hanya soal aspek pelayanan saja, tapi ini pride (kebanggaan) sebagai bangsa dan kedaulatan negara,” katanya.