 
                Pertemuan ini membuat marah aktivis gay dan merasa seperti perlakuan yang mengecewakan untuk mereka dan pemeluk Katolik liberal. Pada awalnya, mereka merasa diberi semangat ketika Paus Fransiskus mengatakan, “Jika seseorang gay dan mencari Tuhan serta memiliki tujuan yang baik, siapa saya untuk menghakimi?”
Komentar ini banyak diinterpretasikan menjadi sinyal bahwa gereja sedikit demi sedikit melunak terhadap persepsi pernikahan sejenis. Persepsi ini muncul ketika Paus mengunjungi Amerika Serikat (AS).
Menurut polling di dunia maya yang dilakukan Ipsos, sebanyak 73 persen dari responden setuju akan pernyataan Paus Fransiskus tersebut.
(Hendra Mujiraharja)